Menangislah di dadaku
tuangkan air mata ratapmu
ke dalam cawan senyap hatiku
di sini kita selamanya terasing
dari bising, desing, dan lengking sekeliling
jiwa kita : merpati di atas puing-puing
yang selamanya mendamba kembara
telah terlalu lama dibakar cinta membara
selalu rindu pada sarang di pohon purba
menangislah di dadaku
biar kuurapi rambutmu lembut beledu
dengan air mata kasihku
karena selain dari harum tubuhmu
dan lenganku kukuh merengkuhmu,
segalanya hanya bayang yang melintas semu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar